Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPS ungkap Oktober selalu alami inflasi bulanan, kecuali pada 2022
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 13:09:34【Sehat】270 orang sudah membaca
PerkenalanPramuniaga melakukan siaran langsung penjualan perhiasan emas di sebuah gerai di Kota Malang, Jawa T

Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini mengangakan bahwa inflasi bulanan secara konsisten terjadi setiap Oktober selama empat tahun terakhir, kecuali pada Oktober 2022.
“Secara historis, pada setiap Oktober sejak 2021 hingga 2025 ini mengalami inflasi, kecuali pada Oktober 2022 yang mengalami deflasi,” kata Pudji Ismartini di Jakarta, Senin.
Ia mengangakan bahwa inflasi pada Oktober 2025 menjadi yang tertinggi dibandingkan tingkat inflasi pada Oktober 2021-2024, mencapai 0,28 persen month-to-month(mtm).
Ia juga mengangakan tingkat inflasi tersebut disumbangkan oleh emas perhiasan (0,21 persen), cabai merah (0,06 persen), telur ayam ras (0,04 persen), daging ayam ras (0,02 persen), serta wortel (0,01 persen).
Sementara itu, BPS mencatat inflasi bulanan pada Oktober 2021 mencapai 0,12 persen mtm, yang dipicu oleh kenaikan harga cabai merah dan minyak goreng yang memiliki andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen.
Tarif angkutan udara juga berkontribusi terhadap inflasi pada bulan tersebut sebesar 0,03 persen, daging ayam ras sebesar 0,02 persen dan rokok kretek filter sebesar 0,01 persen.
Setahun kemudian, pada Oktober 2022, justru terjadi deflasi sebesar 0,11 persen mtm. Namun, sejumlah komoditas masih memberikan andil inflasi, seperti beras dan bensin masing-masing sebesar 0,03 persen, serta tukang bukan mandor, bahan bakar rumah tangga, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01 persen.
Pudji mengangakan tren inflasi kembali muncul pada Oktober 2023 dengan tingkat inflasi 0,17 persen mtm dengan beras, bensin, cabai rawit, tarif angkutan udara, dan cabai merah menjadi pendorong utama.
Ia juga mengangakan masing-masing komoditas berkontribusi terhadap inflasi sebesar 0,06 persen, 0,04 persen, 0,03 persen, 0,02 persen, dan 0,01 persen.
Sementara itu, pada Oktober 2024, inflasi tercatat sebesar 0,08 persen mtm yang disumbangkan oleh kenaikan harga emas perhiasan dengan andil 0,06 persen, daging ayam ras 0,04 persen, bawang merah 0,03 persen, serta tomat dan nasi dengan lauk masing-masing 0,02 persen.
“Dan berdasarkan historis, di setiap Oktober dari 2021 hingga 2025 (kecuali pada 2022), komoditas yang menyumbang inflasi umumnya merupakan komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dan merupakan komoditas komponen harga bergejolak,” ujar Pudji.
Suka(1)
Artikel Terkait
- Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
- Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan
- Kemarin, tambang ilegal hutan Sekotong dan insentif guru honorer naik
- Lewandowski dan Olmo bisa kembali perkuat Barcelona saat hadapi Elche
- Memberdayakan petani lokal di SPPG Angsau Dua
- Qodari kunjungi Sekolah Rakyat di Palangka Raya, janji tingkat sarana
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
- Insiden pelepasan suar nodai konser reuni Oasis di Melbourne
- SPPG Polres Madiun sajikan pecel bergizi untuk warga dan pelajar
- Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani

Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit

Isaiah Hartenstein raih penghargaan Bob Lanier Community Assist

Gratis PPN rumah, bisnis properti diperkirakan semakin baik

Pemkab Lebak percepat penurunan stunting siapkan generasi emas

Polres Cianjur duga kebakaran berasal dari truk tangki BBM

Ketua PWI Pusat ingatkan wartawan terapkan kode etik dalam pemberitaan